Jumat, 30 Desember 2011

Kebudayaan Jepang


 Jepang yang mempunyai kebudayaan yang unik membuat Negara bunga sakura itubanyak di kenal masyarakat dunia salah satunya Indonesia, kebudayaan jepang yangsampai saat ini masih dilakukan dalam berbagai kesempatan misalkan perayaan hanami, dikarenakan masyarakat jepang mencintai kebudayaannya sendiri dan mau menjaganya.Orang jepang mau memakai pakean seberat dan setebal kimono untuk sekedar menghadiriupacara resepsi pernikahan, sekarang kita tau bagaimana cintanya warga jepang padakebudayaannya sendiri. Adakalanya kita perlu mengetahui seperti apa kebudayaan jepangitu, mungkin dengan mengetahui beberapa kebudayaan jepang kita bisa sedikit meniru caramelestarikan kebudayaannya, mungkin bisa saja kebudayaan kita tetap terjaga dan tetap dilakukan seperti kebudayaan jepang, berikut beberapa contoh kebudayaan jepang:
-Perayaan hanami
-Samurai
-Shogun
-Baju tradisional jepang


PERAYAAN HANAMI

Hanami (hana wo miru = melihat bunga) atau ohanami adalah tradisi Jepang dalammenikmati keindahan bunga, khususnya bungasakura. Mekarnya bunga sakura merupakanlambang kebahagiaan telah tibanya musimsemi. Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura.Rombongan demi rombongan berpiknik menggelar tikar dan duduk-duduk di bawahpepohonan sakura untuk bergembira bersama, minum sake, makan makanan khas Jepang,dan lain-lain layaknya pesta kebun. Semuanya bergembira. Ada kelompok keluarga, adakelompok perusahaan, organisasi, sekolah dan lain-lain.
Perayaan : akhir Maret/awal April

Menurut kisah sejarah, kebiasaan hanami dipengaruhi oleh raja-raja Cina yanggemar menanam pohon plum di sekitar istana mereka. DiJepang para bangsawan pun kemudian mulai menikmati bunga Ume (plum) . Namun pada abad ke-8 atau awal periodeHeian, obyek bunga yang dinikmati bergeser ke bunga sakura. Dikisahkan pula bahwa RajaSaga di era Jepang dahulu gemar menyelenggarakan pesta hanami di taman Shinsenen diKyoto. Para bangsawanpun menikmati hanami di berbagai istana mereka, dan para petanimasa itu melakukannya dengan mendaki gunung terdekat di awal musim semi untukmenikmati bunga sakura yang tumbuh disana sambil `tidak lupa membawa bekal untukmakan siang. Hingga kini hanami menjadi kebiasaan yang mengakar di seluruh masyarakatJepang dan telah di terima sebagai salah satu kekhasan bangsanya. Khusus di daerahKansai dan Jepang Barat, tempat-tempat unggulan untuk ber-hanami adalah Arashiyama diKyoto, Yoshino di Nara, taman disekitar OsakaCastle dan Taman Shukugawa diNishinomiya, Prefektur Hyogo.


SAMURAI
Istilah samurai (), pada awalnya mengacu kepada“seseorang yang mengabdi kepada bangsawan”. Padazaman Nara, (710 – 784), istilah ini diucapkan saburaudan kemudian menjadi saburai. Selain itu terdapat pulaistilah lain yang mengacu kepada samurai yakni bushi.Istilah bushi ( ) yang berarti “orang yangdipersenjatai/kaum militer”, pertama kali muncul di dalamShoku Nihongi (続日本紀), pada bagian catatan itutertulis “secara umum, rakyat dan pejuang (bushi) adalahharta negara”. Kemudian berikutnya istilah samurai danbushi menjadi sinonim pada akhir abad ke-12 (zamanKamakura).Pada zaman Azuchi-Momoyama (1573 – 1600) dan awal zaman Edo (1603), istilahsaburai berubah menjadi samurai yang kemudian berubah pengertian menjadi “orang yangmengabdi”.Namun selain itu dalam sejarah militer Jepang, terdapat kelompok samurai yang tidakterikat/mengabdi kepada seorang pemimpin/atasan yang dikenal dengan rōnin (浪人).Rōnin ini sudah ada sejak zaman Muromachi (1392). istilah rōnin digunakan bagi samuraitak bertuan pada zaman Edo (1603 – 1867). Dikarenakan adanya pertempuran yangberkepanjangan sehingga banyak samurai yang kehilangan tuannya. kehidupan seorangrōnin bagaikan ombak dilaut tanpa arah tujuan yang jelas. Ada beberapa alasan seorangsamurai menjadi rōnin. Seorang samurai dapat mengundurkan diri dari tugasnya untukmenjalani hidup sebagai rōnin. Adapula rōnin yang berasal dari garis keturunan, anakseorang rōnin secara otomatis akan menjadi rōnin. Eksistensi rōnin makin bertambah jumlahnya diawali berakhirnya perang Sekigahara (1600), yang mengakibatkan jatuhnyakaum samurai/daimyo yang mengakibatkan para samurai kehilangan majikannya.Dalam catatan sejarah militer di Jepang, terdapat data-data yang menjelaskan bahwapada zaman Nara (710 – 784), pasukan militer Jepang mengikuti model yang ada di Cinadengan memberlakukan wajib militer dan dibawah komando langsung Kaisar. Dalamperaturan yang diberlakukan tersebut setiap laki-laki dewasa baik dari kalangan petanimaupun bangsawan, kecuali budak, diwajibkan untuk mengikuti dinas militer. Secara materiperaturan ini amat berat, karena para wakil tersebut atau kaum milter harus membekali dirisecara materi sehingga banyak yang menyerah dan tidak mematuhi peraturan tersebut.

SHOGUN
Shogun ( Shōgun) adalah istilahbahasa Jepang yang berarti jenderal. Dalam konteks sejarah Jepang, biladisebut pejabat shogun maka yang dimaksudkan adalah Sei-iTaishōgun (征夷大将) yang berarti Panglima TertinggiPasukan Ekspedisi melawan Orang Biadab (istilah"Taishōgun" berarti panglima angkatan bersenjata). Sei-iTaishōgun merupakan salah satu jabatan jenderal yang dibuatdi luar sistemTaihō Ritsuryō. Jabatan Sei-i Taishōgun dihapussejakRestorasi Meiji. Walaupun demikian, dalam bahasaJepang, istilah shōgun yang berarti jenderal dalam kemiliterantetap digunakan hingga sekarang.Sejakzaman Narahinggazaman Heian,jenderal yang dikirim untuk menaklukkan wilayah bagian timur Jepang disebut Sei-i Taishōgun, disingkat shogun. Jabatan yang lebihrendah dari Sei-i Taishōgun disebut Seiteki Taishōgun (征狄大将 panglima penaklukanorang barbar ?) dan Seisei Taishōgun (征西大将panglima penaklukan wilayah barat ?) .Gelar Sei-i Taishōgun diberikan kepada panglima keshogunan (bakufu) sejakzaman Kamakura hingga zaman Edo. Shogun adalah juga pejabat Tōryō (kepala klan samurai) yang didapatkannya berdasarkan garis keturunan.Pejabat shogun diangkat dengan perintah kaisar, dan dalam praktiknya berperansebagai kepala pemerintahan/penguasa Jepang. Negara asing mengganggap shogunsebagai "raja Jepang", namun secara resmi shogun diperintah dari istana kaisar, dan bukanpenguasa yang sesungguhnya. Kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan Kaisar Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar